Selasa, 29 November 2011

Manajemen Operasional Coca-cola Company

Manajemen Operasional Coca-cola Company


PAPER

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasional
 yang di bimbing oleh Dimas Hendrawan. SE. MM



Oleh:
Kutut Prastyo
 NIM 105020200111079






UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
April 2011
PT.  COCA-COLA COMPANY
PROFIL
            Coca-Cola atau Coke adalah minuman bersoda kola yang dijual di berbagai restoran, toko, dan mesin pengecer di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola Company. Coke adalah salah satu merek yang paling dikenal dan paling luas penjualannya. Saingan utamanya adalah Pepsi.
Coca-cola merupakan perusahaan minuman terbesar di dunia. Coca-cola menjual empat dari lima top minuman non alkohol sedunia, diantaranya: Coca-cola, Diet coke, Sprite, dan Fanta. Coca-cola mempekerjakan 71.000 orang dilebih dari 200 negara. Coca-cola kurang lebih memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman. Produk-produk coca cola didistribusikan melalui restoran dan toko makanan, serta pemasok.
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.
Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.
Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.
Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN


RUANG LINGKUP USAHA
Coca-cola Company adalah perusahaan yang telah berhasil menjadi global dalam dua hal yaitu dalam hal visi dan skala operasi, yang dikelola berdasarkan penguasaan pasar lokal. Daerah operasinya meliputi 200 negara dan mengendalikan 47 persen pangsa pasar soft drinks yang dikonsumsi seluruh dunia dengan angka konsumsi sebesar 1,06 juta per hari di seluruh Dunia. Coca Cola adalah contoh merk yang sangat dominan di dunia. Dan Coca-cola Company sudah dan masih memanage minuman  soda pop wilayah Indonesia dan  Filipina  dengan selera  lokal  (The  Wall Street Journal 1989).

Berikut ini merupakan tabel produk Coca Cola beserta produk dari kompetitor.


PENGEMBANGAN STRATEGI
           
            Perusahaan Coca-cola dalam mengembangkan strategi perusahaanya melalui langkah-langkah berikut ini:

1.    Melakukan Analisis SWOT
Kekuatan (Strengths-S)
·         Menguasai pangsa pasar dunia
·         Beroperasi hingga lebih dari 200 negara
·         Memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman
·         Bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat
·         Perusahaan minuman terbesar sedunia
·         Sebagai inovator dalam industri soft drink
·         Melakukan bottling investment dengan beberapa investee
·         Mempunyai struktur organisasi yang



Kelemahan (Weaknesses-W)
·         Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar
·         Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain
·         Bagan struktur organisasi yang tidak mencakup semua jabatan yang ada  sangat baik
·         Coca-cola memenangkan pengahargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling inovatif
·         Per. Memiliki kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh masyarakat sedunia
Memiliki divisi di beberapa negara
·         Memiliki seni dalam kegiatan marketing
·         Nomor 1 dalam penjualan minuman jus dan Nomor 1 dalam penjualan minuman teh dan kopi
·         Perbedaan geografi perusahaan memberikan keseimbangan
·         Memiliki social responsibilities yang sangat baik
·         Net operating revenue tumbuh 4% menjadi $24.1 billion, dan operating income tumbuh 4% menjadi $6.3 billion


Peluang (Opportunities-O)
·         Meningkatnya gayhidup beberap konsumen akasoftdrink
·         Pendistribusian produk yang mudake berbagai daerakarena luasnyjaringan
·         Kerjasama dengaberbagai pihak
·         Pengembangan produk baru jeni makanan
·         Pertumbuhan iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat

 Ancaman (Threats-T)
·         Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi
·         Di beberapa negara seperti India melarang penjualancoca-cola
·         Invasi AS ke Irakyang mempengaruhipenjualan coca-cola
·         Tingginya harga bahan mentah
·         Kesulitan mengaturseluruh anakperusahaan sedunia



2.    Menetapkan Visi dan Misi Perusahaan

MISI
a) Untuk memperbarui dunia di pikiran, tubuh dan jiwa
b) Untuk inspirasi saat optimisme, melalui merek dan tindakan kami
c) Untuk menciptakan nilai dan membuat perbedaan di mana kita terlibat.

VISI
            Dari misi yang ada, perusahaan berharap dapat meningkatkan laba perusahaan sehingga dapat membagi deviden pada pemegang saham di akhir tahunnya. Perusahaan juga menginginkan adanya ikatan pada mitra dan menciptakan loyalitas pada setiap mitra yang bergabung. Selain itu, juga dapat menciptakan portofolio bisnis di dunia minuman, sehingga need and want konsumen dapat tercapai. Banyak keinginan yang perusahaan capai dan berharap semua sesuai dengan visi dan misi yang telah ditentukan.
Untuk mencapai misi kami, kami telah mengembangkan serangkaian tujuan, yang kami akan bekerja sama dengan pembotolan kami untuk menyampaikan:
a) Laba
Memaksimalkan kembali ke pemilik saham sementara memperhatikan tanggung jawab kami secara keseluruhan.
b) Orang-orang
Menjadi tempat yang bagus untuk bekerja di mana orang-orang terinspirasi untuk menjadi yang terbaik mereka dapat.
c) Portofolio
Membawa kepada dunia portofolio merek minuman yang mengantisipasi dan memuaskan keinginan orang itu dan kebutuhan.
d) Mitra
Pemeliharaan jaringan memenangkan mitra dan saling membangun loyalitas.
e) Planet
Menjadi warga global yang bertanggung jawab yang membuat perbedaan.

3.    Menentukan Strategi

Strategi yang diterapkan oleh perusahaan Coca-cola berdasarkan hasil analisis SWOT yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1.    Strategi SO
·         Meningkatkan jumlah produk dan didistribusikan ke banyak daerah
·         Memperbanyak iklan dari situs web
·         Memproduksi jenis produk makanan

2.    Strategi WO
·         Mulai melayanidaerah-daerah yangkiranya kurang mendapatpendistribusian dariproduk
·         Memakai iklan di situsweb untukmemperkenalkan jenisproduk baru
·         meningkatkan kerjasama dengan marketplacuntuk meningkatkanpendistribusiaan produknya

3.    Strategi ST
·         Meningkatkan distribusi produk ke banyak daerah
·         Meningkatkan jumlah penjualan di daerah yang tidak ditentang
·         Mencari pemasok yang menawarkan harga terendah untuk bahanmentah
·         Memperbaiki sistemkinerja manajemen dankaryawan di perusahaan
·         Memperbanyak iklandi situs web
·         Memperluas segmenpasar pada konsumenyang tidak anti-Amerika

4.    Strategi WO
·         Mulai melayani daerah-daerah yang kiranya kurang mendapat pendistribusian dari produk
·         Memakai iklan di situs web untuk memperkenalkan jenis produk baru
·         meningkatkan kerja sama dengan marketplace untuk meningkatkan pendistribusiaanproduknya

5.    Strategi ST
·         Meningkatkan distribusi produk ke banyak daerah
·         Meningkatkan jumlah penjualan di daerah yang tidak ditentang
·         Mencari pemasok yang menawarkan harga terendah untuk bahanmentah
·         Memperbaiki sistemkinerja manajemen dan karyawan di perusahaan
·         Memperbanyak iklandi situs web
·         Memperluas segmenpasar pada konsumen yang tidak anti-Amerika


6.    Strategi WT
·         Tidak mejual pada negara yang memberlakukan peraturan melarang penjualan coca-cola
·         Memperbanyak minuman yang tidak berkabonasi

4.    Mengenal dan menjalankan faktor penentu keberhasilan.

1.    Merek Coca-cola sudah dikenal masyarakat seluruh dunia lebih dari 1 abad.
2.    Coca-cola sudah beroperasi hingga lebih dari 200 negara.
3.    Memiliki 400 buah nerek yang terdiri dari lebih dari 2600 produk minuman.
4.    Bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.
5.    Sebagai inovator dalam industri soft drink.
6.    Melakukan bottling investment dengan beberapa investee.
7.    Mempunyai struktur organisasi yang sangat baik.
8.    Memiliki kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh masyarakat sedunia.
9.    Memiliki divisi di beberapa Negara.
10.  Kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan atraktif.
11.  Perbedaan geografi perusahaan memberikan keseimbangan
12.  Memiliki social responsibilities yang sangat baik
13.  Net operating revenue tumbuh 4% menjadi $24.1 billion, dan
14.  Operating income tumbuh 4% menjadi $6.3 billion.
15.  Meningkatnya gaya hidup beberapa konsumen akan softdrink
16.  Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya
17.   Kerjasama dengan berbagai pihak
18.  Pengembangan produk baru jenis makanan
19.   Pertumbuhan iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat




·      Activity Mapping
                                                            Masyarakat lebih memilih produk
Promosi melalui konser music,pameran,                     yang telah terkenal baik bentuk
Mempertahankan Brand (image) tetap unggul dimata konsumen
Menganalisis pasar pada tahap perencanaan produk
Menciptakan produk baru yang tidak membahayakan kesehatan
Sari rasa coca-cola tetap dipertahanakan sebagai rahaia perusahaan hingga sekarang
Mengadakan perluasan produk dengan diversivikasi dan melakukan inovasi
Merancang harga secara fleksibel untuk mengatasi perubahan dan ketidak pastian
promo penukaran tutup botol,hadiah kejutan             produk maupun kualitas
mauoun iklan di TV


mengantisipasi pesaing da
lam penganekaragaman produk
 



Keunggulan bersaing :
Pembedaan dan respon



                                                                                                                                                                                                                                                          
 menyedikan informasi                                                                                                                                                                                    menekan biaya produksi
agar ide sesuai dengan                                                                                                                   dengan efektif dan efisien
kebutuhan dan keinginan
 konsumen
                                                                        mengantisipasi kejenuhan akan selera      menyediakan  pusat informasi atau
                                                                        konsumen                                                       layanan bagi konsumen terkait de-
ngan perusahaan dan produk-produk coca-cola



STRATEGI OPERASI GLOBAL COCA-COLA
            Perusahaan Coca-cola merupakan sebuah perusahaan multinasional,karena Coca-cola terlibat banyak dalam bisnis internasional,mempunyai atau mengendalikan fasilitas di lebih dari satu Negara. Dalam perusahaan multinasional sendiri dihadapkan dengan empat strategi operasi, seperti strategi internasional, multidomestik, global dan transnasional. Dalam hal ini Coca-cola memilih strategi global. Dan Coca-cola dalam strategi globalnya menggunakan  sistem Strategic Route Planning (SRP).
Sederhananya, SRP merupakan solusi TI yang memungkinkan perusahaan merumuskan strategi routing secara tepat. Misalnya, sebuah area dengan jumlah penduduk tertentu sebaiknya dilayani dengan berapa armada, bagaimana jalur masing-masing armada agar lebih efisien dan efektif, wilayah mana yang masih kosong dan bisa dipenetrasi oleh wiraniaga (salesman) CCAI, dan sebagainya. Semua itu bisa diketahui dari SRP yang serba terkomputerisasi. Singkatnya, ini merupakan sistem aplikasi yang bisa memproses digital mapping distribusi produk-produk Cola-Cola.
Bagi perusahaan penjualan (sales company) seperti CCAI, SRP jelas sangat dibutuhkan dalam proses bisnisnya. Ini diakui Deborah Intan Nova, Manajer Sistem Informasi Nasional & Teknologi CCAI. Eksekutif yang punya nama panggilan Debbie ini lebih jauh menjelaskan, ada empat tujuan implementasi TI di CCAI. Pertama, meningkatkan pendapatan (revenue generation). Kedua, meningkatkan pelayanan pelanggan. Ketiga, mengelola atau meminimalkan biaya (efisiensi). Dan keempat, meningkatkan utilisasi aset –, truk, chiller, colddrink, dan lain-lain. “Cuma, fokus kami memang pada dua tujuan yang pertama,” tutur Debbie yang sudah 9 tahun berkarier di lingkungan Coca-Cola.
Menariknya, SRP ini bukan sekadar teknologi berbasis global positioning system (GPS) sebagaimana banyak dipakai perusahaan distribusi atau taksi. Kalau GPS sekadar untuk melihat atau memotret posisi sementara, SRP menggabungkan antara GPS dengan hitung-hitungan aritmatika. “GPS diperlukan untuk meng-capture letak atau lokasi masing-masing gerai. Dari situ kemudian dimasukkan ke dalam sistem SRP dan diolah untuk merumuskan pola kunjungan atau rute terbaik,” tutur Debbie yang berlatar belakang pendidikan teknik industri itu. Dari SRP, manajemen mengetahui, misalnya bila CCAI punya 20 truk kanvas, rute mana saja yang paling efektif dan efisien yang harus dilewati masing-masing truk hingga tidak ada gerai yang terlewatkan. “Jangan sampai salesman mengendarai mobil lebih jauh dan mengunjugi banyak tempat, tapi secara total tingkat produktivitasnya rendah.
DESAIN PRODUK
Analisis Produk

Siklus Hidup Produk Coca-Cola Company



Beberapa produk dirancang dengan siklus tertentu
  • Barang-barang mode (fashion) mungkin memiliki siklus selama lima bulan, tetapi mobil (dengan sedikit modifikasi) memiliki siklus sepuluh tahun. Dalam kasus kendaraan bermotor, penggantian model akan dirancang untuk mengganti model lama ketika penjualan menurun pada tingkat yang tidak diharapkan.
  • Produk minuman seperti Guinness dan Coca-Cola memiliki siklus hidup yang tak terbatas
Gambar diatas menunjukan tingkat konsumsi per kapita serta pendapatan perusahaan diseluruh dunia di mana angkanya terus mengalami peningkatan yang signifikan. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan Coca-Cola Company seperti melakukan analisa portofolio produk untuk mengetahui perkembangan pasar, melakukan penyesuaian terhadap keinginan konsumen,serta mengetahui siklus produk.
Pada tahun 2005, portofolio Coca-Cola Company menunjukan keseimbangan
·         Pasar minuman olah raga mengalami peningkatan volume sebesar 23 % pada tahun 2005 , dimana penjualannya dipimpin oleh Aquaruis dan POWERADE. Penjualan Aquarius mengalami peningkatan sebesar 25 % pada tahun 2005 dan produk POWERADE kini telah tersedian di setiap agen pemasaran Coca-Cola Company di 76 negara.
·         Pasar minuman berenergi mengalami peningkatan volume sebesar 200% pada tahun 2005, bertepatan dengan peluncuran produk baru dari Coca-cola yaitu Full Throttle dan Sugar free Full Throttle. Produk tersebut mengalami kesuksesan sehingga menjadikan Coca-Cola menempati posisi ke tiga dalam pasar minuman berenergi di Amerika Serikat dalam waktu kurang dari satu tahun. Minuman pembakkar kalori tersebut mengalami peningkatan penjualan sebersar 38% pada tahun 2005.
·         Pasar minuman berkarbonasi mengalami peningkatan volume sebesar 2%. Diet Sprite Zero / Sprite Zero mengalami peningkatan volume sebesar 16% di seluruh dunia yang didukung oleh peningkatan penjualan produk Sprite sebesar 5 %. Produk Fanta juga mengalami peningkatan sebesar 5% dan Coca-Cola sebesar 2 %.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat di simpulkan bahwa kegiatan analisis portofolio produk sangat diperlukan untuk menentukan produk baru yang akan diluncurkan serta perkembangan siklus produk yang sudah ada. Coca-cola Company memfokuskan kegiatan pada peluncuran produk baru pada segmen produk yang sedang mengalami peningkatan permintaan sehingga produk yang diluncurkan memperoleh angka penjualan yang tinggi. Selain itu Coca-Cola Company relatif cepat dalam menciptakan produk baru sehingga kegiatan tersebut dapat mensiasati siklus hidup produk yang relatif cepat serta keinginan konsumen yang cenderung mengalami perubahan dalam waktu yang singkat.
Strategi Produk Coca-cola Company
Coca-Cola Company memiliki jumlah produk sekitar 2.800 jenis produk. Produk-produk tersebut memiliki jenis serta segmentasi yang berbeda. Produk-produk tersebut dibagi dalam banyak lini produk dengan segmentasi serta targeting yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam

Tindakan lini produk Coca-cola company :

a. Penambahan Produk Baru
Salah satu produk yang paling di kenal di seluruh dunia dari Coca-Cola Company adalah produk Coca-Cola, Fanta, dan Sprite. Sebagai brand paling dikenal serta menguasai pasar minuman dunia, maka Coca-Cola senantiasa melakukan berbagai inovasi agar mampu menyajikan produk yang dibutuhkan konsumen seiring dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.
Beberapa produk baru dari Coca-Cola company :
■ Coca-Cola Zero
■ Sprite Zero
■ Minute Maid Light Cherry Limeade
■ Dasani Sensations
■ BACARDI® Mixers Mojito
■ Minute Maid® Juices to Go

b. Memperbaiki Produk
Demi menyajikan produk yang berkualitas bagi konsumen, maka Coca-Cola Company senantiasa melakukan perbaikan pada produk-produk yang ditawarkannya. Hal tersebut berkaitan dengan perkembangan keinginan serta kebutuhan konsumen yang selalu menginginkan produk yang memberikan manfaat dan tidak membahayakan tubuh. Sebagai contoh, pada tahun 2005 Coca-Cola memperkenalkan produk Powerade Option sebagai respon terhadap produk pesaing Gatorade yaitu Propel. Powerade menawarkan minuman olah raga yang rendah kalori dengan menggunakan zat pewarna serta pemanis dari sirup jagung, sucralosa, dan acesulfame potassium sebagai pengganti gula
c. Membuang Produk Atau Menghentikan Produksi Suatu Produk
Coca-Cola Company merupakan perusahaan yang memiliki sekitar 400 buah Merk dagang dengan jumlah produk sekitar 3.000 jenis produk. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang sangat besar bagi sebuah perusahaan minuman. Dengan jumlah yang sangat besar tersebut, maka terjadi beberapa permasalahan berkaitan dengan respon pasar terhadap produk, keadaan penjualan, serta efektifitas produksi. Terdapat beberapa produk Coca-Cola yang memiliki respon pasar yang relatif buruk serta permintaan pasar yang rendah. Oleh karena itu diambil langkah-langkah pengamanan terhadap produk-produk terkait agar tidak mengalami hal serupa, yaitu dengan membuang atau menghentikan produk yang memiliki nilai jual yang rendah karena akan mengakibatkan kerugian apabila diteruskan. Selain faktor-faktor tersebut, terdapat pula faktor kelangkaan bahan-bahan pembuat produk tersebut maka kegiatan produksi menjadi sulit.
Kegiatan produksi dan promosi dapat dilakukan untuk produk-produk yang memiliki respon besar serta penjualan tinggi. Salah satu contohnya adalah produk Barq’s yang merupakan produk minuman soda dengan rasa root beer. Barq’s telah menghentikan beberapa produksinya yang kurang efektif seperti Barq's Orange Soda , Barq's Lemon-Lime Soda serta Barq's Grape Soda.

Strategi Pengembangan Produk
            Coca-Cola untuk mengembangkan produknya dengan cara mengajak masyarakat lebih dalam lagi dengan mengenali produk – produk tersebut dengan cara mempromosikan nya ketengah masyarakat sebab PT Coca-Cola mempunyai kekuatan Riset and Development yang intensif, pertumbuhan penjualan, Brand Image, loyalitas konsumen, keadaan distribusi dan pangsa pasar, harga produk yang kompetitif dan SDM yang besar dan terlatih,sehingga perusahaan tersebut harus bisa menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang.



Pengembangan PT.Coca-Cola juga di tempuh dengan berbagai usaha seperti:
Pertama, bantuan teknis pengembangan dan pendampingan usaha mikro yang didukung sepenuhnya oleh Coca-Cola selama satu tahun. Pendampingan ini dimaksudkan untuk memberdayakan anggota kelompok, meningkatkan jumlah tabungan atas kesadaran sendiri, serta mengembangkan kegiatan usaha produktif anggota dan pengembangan jaringan usaha.
Kedua, akses terhadap modal kerja yang diberikan oleh lembaga pembiayaan independen (diluar Coca-Cola). Pelayanan keuangan mikro seperti ini diberikan hanya bagi mereka yang memenuhi kriteria ketat, antara lain: secara rutin memiliki kesadaran berkelompok dan berkembang dalam kelompok, secara rutin dan tepat waktu menabung, serta berdomisili tetap.

Desain yang Ramah Lingkungan
            Coca-Cola, perusahaan minuman ringan terkemuka asal Amerika Serikat, telah memperkenalkan bahan kemasan minuman terbaru, yang terbuat dari bagian tumbuhan. Botol Coca-Cola teranyar ini merupakan generasi pertama botol plastik ramah lingkungan.
            Botol plastik konvensional biasanya terbuat dari polyethylene terephthalate (PET), yang merupakan produk turunan dari minyak bumi, yang jumlahnya makin terbatas. Sedangkan botol plastik milik Coca-Cola berasal dari 70% produk minyak bumi dan 30% produk turunan dari tebu.
Proses produksi botol Coca-Cola terbaru tersebut adalah sebagai berikut. Pertama-tama batang tebu dihancurkan dan diperas untuk mengekstraksi gula yang ada di dalamnya. Gula selanjutnya di fermentasi dan didistilasi untuk memproduksi etanol. Melalui serangkaian proses, etanol diubah menjadi mono-ethylene glycol (MEG). Mono-ethylene glycol kemudian di campur dengan terephthalic acid untuk memproduksi plastik PET.
Coca-Cola dengan bantuan Imperial College London kemudian melakukan analisis dampak lingkungan antara botol plastik konvensional dan botol plastik terbaru dari Coca-Cola. Hasilnya menunjukkan bahwa botol plastik yang berasal dari campuran antara minyak bumi dan etanol meninggalkan limbah karbon lebih kecil 12%-19% dibandingkan dengan botol plastik konvensional.

Akuisisi yang Dilakukan oleh Coca-Cola
            Untuk lebih mengembangkan perusahaan,Coca-cola mengakuisisi beberapa perusahaan AMDK. Menurut pihak Coca-Cola, langkah ini dipilih untuk merebut pangsa pasar AMDK secara cepat. Cara ini mereka nilai lebih cepat ketimbang harus mengakuisisi bisnis, atau mengambil alih saham suatu perusahaan. Maka, pada tahun 2000, lewat PT Coca-Cola Indonesia (CCI), produsen minuman nomor satu di dunia ini membeli empat merek AMDK milik PT Ades Alfindo Putra Setia (AAPS) senilai US$19,9 juta. Empat merek itu adalah Ades, Desca, Desta, dan Vica.
Untuk memproduksi AMDK dengan merek Ades, CCI tetap menggandeng AAPS. Di bawah supervisi dari PT Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI), yang selama ini memproduksi minuman berkarbonasi dengan merek Coca-Cola, Fanta, dan Sprite, seluruh proses produksi, distribusi, dan promosi AMDK bermerek Ades menjadi tanggung jawab CCI. Saat diambil alih oleh CCI, Ades menguasai 6% pangsa pasar minuman siap saji non-alkohol.
Akuisisi Ades hanyalah satu dari beberapa langkah besar CCI untuk menjadi pemain total beverages company terkemuka di Indonesia, dan sekaligus di dunia. Sebab, sesudah langkah akuisisi AMDK bermerek Ades, tahun lalu CCI juga menghadirkan produk minuman teh dalam kemasan botol dan tetrapack ke pasar Indonesia dengan merek Frestea. Minuman ini merupakan hasil kolaborasinya dengan produsen global lainnya, Nestle. Lalu terakhir, September 2003, CCI melemparkan produk sirup ke pasar lokal lewat merek Sunfill.
Persaingan bakal bertambah sengit karena Unilever pun memilih cara akuisisi untuk menjajal kompetensinya dalam bisnis minuman teh di pasar Indonesia. Dengan mengakuisisi teh bermerek SariWangi, sebuah merek lokal yang cukup populer di sini, Unilever berharap bisa meningkatkan bisnis minumannya, terutama setelah sebelumnya mereka juga menjajal pasar Indonesia dengan minuman teh bermerek Lipton, yang merupakan merek global Unilever untuk produk-produk minumannya.

MENGELOLA KUALITAS
Manajemen Kualitas
Bagi Coca-Cola company, kualitas lebih dari sekedar apa yang dirasakan, dilihat, diukur atau dikelola. Kualitas menjadi sebuah keutamaan dalam setiap tindakan perusahaan. Perusahaan melalui kualitas produk yang dihaslkan ingin menciptakan pelanggan yang loyal, bahkan menciptakan pelanggan dengan katagori pelanggan yang advocator terhadap produk Coca-Cola.
Semua fungsi dan jajaran organisasi, mulai dari produksi, pemasaran, distribusi, keuangan, layanan pelanggan dan konsumen, bekerja keras untuk mengembangkan praktek-praktek yang terbaik di industri minuman.
The Coca-Cola Quality System merupakan landasan kebijakan kami terhadap pengawasan mutu - yang memotivasi kami untuk bertindak memenuhi dan bahkan melampaui berbagai standar kualitas, baik itu merupakan standar internasional maupun standar yang ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Industri makanan dan minuman.
Coca-Cola memiliki Consumer Response Teams dan program-program yang dilaksanakan di semua area operasi di seluruh Indonesia untuk menampung setiap masukan yang disampaikan oleh para konsumen dan pelanggan kami, yang kemudian meneruskan masukan tersebut kepada pihak-pihak yang tepat di dalam perusahaan untuk menjamin bahwa standar kualitas kami yang tinggi tetap terjaga.
Pengawasan kualitas di perusahaan Coca-Cola dibedakan menjadi dua kategori umum yaitu pengawasan mutu isi dan pengawasan mutu kemasan dari produk yang dihasilkan. Pengawasan isi produk meliputi kadar kemanisan (oBrix) dan kadar karbonasi (CO2). Sedangkan pengawasan mutu kemasan produk meliputi segala hal yang berkaitan dengan kemasan produk tersebut, dari penutupan sampai kebersihan botol. Pengawasan mutu terhadap kadar kemanisan men-jadi hal yang sangat diutamakan karena menjadi sesuatu yang berpengaruh ter-hadap rasa dari produk. Kadar kemanisan di sini merupakan kadar gula yang ter-larut dengan satuan derajad  brix (oBrix). Semakin tinggi derajad brix-nya maka se-makin manis pula rasa yang dihasilkan.(Anonim, 2005)
Penerapan Total Quality Management Perusahaan Coca-Cola
             Kualitas merupakan suatu hal terpenting dalam usaha untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Kualitas akan menjadi baik apabila proses tersebut berjalan dengan konsisten dalam menghasilkan produk. permasalahan yang terjadi adalah kadar kemanisan (Brix) dari produk tidak stabil. Metode Peta Kendali (Control  Chart) digunakan untuk melihat keadaan dari proses produksi yang berjalan, kemudian dilakukan perbaikan melalui pendekatan metode  Taguchi. Perbaikan berawal dari pemilihan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap karateristik kualitas tersebut beserta nilai  level,  yang kemudian menjadi dasar dalam pemilihan  Orthogonal Array. Hasil analisa diolah dengan meng-gunakan  noise signal to ratio (SNR) dan  analysis of variance. Berdasarkan penelitian tersebut didapat hasil bahwa setting level terbaik untuk faktor kendali yang berpengaruh terhadap kestabilan nilai kadar kemanisan (oBrix) adalah pengaturan kadar kemanisan simple syrup awal 59 oBrix, penambahan concentrate sebanyak 1,25 unit, dan kadar air sebanyak 80 %.  

STRATEGI PROSES COCA-COLA COMPANY
            Strategi proses yang digunakan oleh Coca-Cola company adalah fokus pada produk,karena produk Coca-Cola di buat melalui suatu proses yang kontinu. Selain itu Coca-Cola company memproduksi produknya dalam jumlah yang besar, namun variasinya redah. Dan peralatan-peralatan yang ada didalam perusahaan memiliki fungsi khusus. Penjadwalan dalam perusahaan sederhana dan memnetapkan satu tingkatan laju output tertentu yang memenuhi peramalan penjualan. Karena fasilitas focus pada produk maka akan membutuhkan biaya tetap yang tinggi, tapi biaya variable rendah, sebagai imbalan atas utilisasi fasilitas yang tinggi.
Diagaram Alir pembuatan Coca-Cola
Water Product
5865 L/jam


DEAERATOR
GULA 25 kg/jam
CARBON, FILTER AID
CONCENTRATE PART I AND PART II 25 25L/jam
FILTER PERMANGANAT
FILTER KARBON
FILTER KAPAS
COOLER
FINAL SIRUP
SIMPLE SIRUP
FINISH GOOD
18000 botol/jam

DATA CODER
CROWNER
FILLER
BEVERAGE
CARBONATOR
HOT WATER
CO2 25 kg/jam
25 kg/jam
WASHING MACHINE
CROWN CORK
BOTTLE
P
A
R
A
M
I
X
 
























                              

Teknologi Produksi yang Digunakan oleh Coca-Cola Company
            Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi, coca-cola menerapakan beberapa teknoologi canggih dalm proses produksinya. Dari terapan teknologi yang sudah ada, kemudian berkembang menjadi suatu terapan teknologi yang baik. Hal ini bertujuan untuk menanggulangi permasalahan yang terdapat pada terapan teknologi. Yaitu terciptanya suatu alat yang dapat mempermudah manusia dalam melakukan suatu proses pengerjaan (dalam hal ini pengisian dan pencacahan botol Coca-cola) yaitu dengan menggunakan sistem Microcontroller. Hanya saja, dengan menggunakan sistem ini (sistem Microcontroller), masih mengalami kendala yaitu dalam proses assemblynya karena memerlukan beberapa tahap yang memakan waktu dan cukup merepotkan.
            Microcontroller atau Pengendali Mikro merupakan sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Microcontroller berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah microcontroller umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O. Atau dengan kata lain Microcontroller adalah suatu keping IC dimana terdapat microprosessor dan memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM). Kelebihan utama dari Microcontroller ialah telah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board microcontroller menjadi sangat ringkas.
            Selain Microcontroller , teknologi yang lain seperti PLC (Programmable Logic Controller) atau Kontrol Logika Terprogram adalah suatu microprosessor yang digunakan untuk otomatisasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relai, contactor dll.
Hampir segala macam proses produksi di bidang industri dapat diotomatisasi dengan menggunakan PLC. Kecepatan dan akurasi dari operasi bisa meningkat jauh lebih baik menggunakan sistem kontrol ini. Keunggulan dari PLC adalah kemampuannya untuk mengubah dan meniru proses operasi di saat yang bersamaan dengan komunikasi dan pengumpulan informasi-informasi vital.
Dan perangkat pendukung perkembangan teknologi di Coca-Cola Company seperti: Microprosessor, RAM, ROM, I/O (Input / Output), Database, Solenoid Valve (Katup Solenoid), Motor DC, Sensor, dan Seven Segment (7-Segment)

PERENCANAAN KAPASITAS
Saat ini, pangsa pasar Coca-Cola di Indonesia sebesar 40 persen dari seluruh pangsa sparkling tea dan jus.Coca-Cola Amatil menargetkan pertumbuhan penjualan tersebut setelah mengamati pertumbuhan konsumen minuman ringan yang semakin meningkat.
Pertumbuhan volume konsumen kelas menengah diperkirakan naik 9 persen per tahun. Saat ini, jumlah konsumen Coca-Cola kelas menengah mencapai 131 juta.
Untuk mendukung target itu, Coca-Cola Amatil berencana peningkatan investasi di Indonesia sebesar Aus$ 100 juta per tahun selama tiga tahun. Investasi tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Indonesia.
Menurut Terry, saat ini Coca-Cola Amatil memiliki 8 pabrik yang terdiri dari 31 lini produksi. Pabrik mampu memproduksi sebanyak 1 miliar liter per tahun. "Utilisasi baru mencapai 75 persen,"ujarnya. Dengan penambahan investasi ini, lini produksi Coca-Cola Amatil akan ditingkatkan hingga 30 persen.
Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Peter Kelly, menambahkan, sekitar 50 persen total investasi akan dialokasikan untuk pabrik di Pulau Jawa. "Dalam enam bulan ke depan akan ada penambahan lini pabrik di Cibitung," ujarnya.

Selain penambahan kapasitas, dengan investasi itu, Coca-Cola Amatil juga akan menambah jumlah pendingin dan sarana distribusi. Dengan dana tersebut, perusahaan akan mengganti kemasan produk coca cola dari botol kaca menjadi botol plastik. Investasi ini diharapkan bisa menambah besaran kontribusi Coca-Cola Amatil Indonesia di atas 10 persen terhadap perusahan induknya. Saat ini, pendapatan Coca-Cola Amatil Indonesia rata-rata US$ 600 juta per tahun.
Pendekatan Pada Perluasan Kapasitas Coca-Cola
1
2
3
Permintaan
Ramalan Permintaan
Kapasitas Baru
Waktu (tahun)
 












Pendekatan yang digunakan oleh Coca-Cola Company dalam perluasan kapasitas adalah menggunakan kapasitas melebihi permintaan dengan perluasan bertahap. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas bagi manajer operasi. Kapasitas Coca-Cola dibuat melebihi permintaan, keputusan ini diambil mengingat produk Coca-Cola sudah menjadi produk andalan konsumen, dan menjadi produk yang unggul di pasaran. Selain kekuatan merek yang kuat, kualitas dari Coca-Cola sendiri sudah tidak diragukan oleh masyarakat atau konsumen.
Dengan menggunakan pendekatan ini perusahaan tidak perlu kuatir dengan adanya kekecewaan konsumen karena terbatasnya supplai Coca-Cola, karena kapasitas sudah didesain melebihi permintaan. Dan dengan adanya umur kadaluarsa yang panjang Coca-Cola tidak akan rusak sampai bisa mengatasi permintaan periode berikutnya.




DAFTAR PUSTAKA
Jay H and Barry R. 2008. Operations Management. Jakarta: Salemba Empat
Latifa, Fatania dkk. 2009. Analisis Kasus Cca-Cola Company. http://strategik.fe.uns.ac.idwp-contentuploads200905analisis-kasus-coca-cola-company.pdf. Diakses tanggal 7 Maret 2011.

Anonim.2010.Botol Plastik Lebih Ramah Lingkungan Dari Coca-Cola. http://anekailmu.blogspot.com.html. Diakses tanggal 24 April 2011.

Yasha, Mindori. 2010.  Analisis Pottet untuk Coca-Cola Company. http://id.shvoong.combusiness-managementmanagement.htm. Diakses tanggal 24 April 2011.

Manajemen Pemasaran Global. http://manajemenupi2007.blogspot.com.html. Diakses tanggal 22 April 2011.

Norcho Dongo Workers. 2010. Coca-Cola. http://norcho.wordpress.com20100220coca-cola.htm. Diakses tanggal 22 April 2011.

Genuk Triastuti dalam Refrinal. 2007. Strategi Akuisisi Merek dalam Marketing for Decision Maker. http://refrinal.blogspot.com200805strategi-akuisisi-merek.html.html. Diakses tanggal 24 April 2011.

Rendragusti. 2011. Perkembangan Teknologo di Industri Coca-Cola Indonesia. http://rendragusti.blog.unsoed.ac.id20110322perkembangan-teknologi. Diakses tanggal 25 April 2011.

Sembiring, Anita Christine. 2008. Penentuan Rute Distribusi Produk yang Optimal Dengan Menggunakan Algoritma Heuristik pada Coca-Cola Bottling Indonesia Medan. http://repository.usu.ac.idbitstream12345678911929109E00057.pdf. . Diakses tanggal 25 April 2011.

Kelompok H "Tubbies". 2009. Review Diskusi Coca-Cola Company (12 Mei 2009). http://strategik.fe.uns.ac.id.htm. Diakses tanggal 24 April 2011.

Anonim. 2009. Keunggulan Tersembunyi Coca-Cola. http://tugasneng.blogspot.com200912artikel-perilaku-konsumentugas. Diakses tanggal 22 April 2011.

Maulida, Tya. 2009. Coca Cola. http://www.coca-colabottling.co.idinaourcompanyindex.html. Diakses tanggal 24 April 2011.

Fernando. Kasus Pada Perusahaan Minuman Coca-Cola Bottling Indonesia. http://www.coca-colabottling.co.id/ina/ourcompany/index.php?act=environmental. Diakses tanggal 25 April 2011.

Aprilia, Eka Utami. 2010. Penjualan Coca-Cola Amatil ditargetkan Tumbuh 10 persen. http://www.tempointeraktif.combisnis.html. Diakses tanggal 25 April 2011.

Susetyo Joko, Yusuf M., Saputro Ardi. 20087. Analisis Pengendalian Kualitas Melalui Evaluasi dan Perbaikan Proses Produksi dengan Pendekatan Metode Contol Chart dan Metode Taguchi. http://xa.yimg.comkqgroups247090411704359541nameJoko-Susetyo-198_207-oke+taguchi.pdf. Diakses tanggal 25 April 2011.

 

 

 

 

 

 

 

 



2 komentar: